BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Merapikan tempat tidur
merupakan tanggung jawab perawat. Perawat menjaga kebersihan dan kemyamanan
tempat tidur. Hal ini memerlukan pemeriksaan yang sering untuk memastikan linen
tempat tidur bersih, kering, dan bebas kerutan. Perawat biasanya merapikan tempat
tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi atau showering,
atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur. Sepanjang hari
perawat meluruskan linen yang makanan setelah makan dan menjadi basah
atau kotor. Linen tempat tidur yang basah atau kotor harus diganti.
I.2 . Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengerti
dan memahami mengenai “cara-cara merapikan tempat tidur danmengganti alat tenun dengan pasien di atasnya’’
1.2.2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami mengenai :
1.
Cara mengganti
alat tenun dengan pasien di atasnya
2.
Cara Merapikan tempat tidur dengan
baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Occupied bed adalah mengganti alat
tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien.
2.2. Tujuan
1.
Memberikan perasaan senang pada
klien
2.
Mencegah terjadinya
dekubitus
3.
Memelihara kebersihan dan
kerapihan
2.3. Persiapan
alat
1.
Alat tenun bersih disusun
menurut pemakaiannya
2.
Kursi/bangku
3.
Tempat kain kotor yang
tertutup
4.
Dua ember kecil berisi
larutan desinfektan dan air bersih
5.
Lap kerja 3 buah
2.4. Pelaksanaan
1.
Perawat cuci tangan
2.
Alat-alat yang telah
disiapkan dibawa ke dekat klien
3.
Bersihkan rangka tempat
tidur
4.
Bantal dan selimut klien
yang tidak perlu ditaruh di kursi (bila keadaan klien memungkinkan / tidak mengganggu
klien)
5.
Klien dimiringkan ke satu
sisi (kalau perlu diganjal dengan bantal/guling supaya tidak jatuh)
6.
Lepaskan alat tenun pada bagian
yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu per satu sampai dengan di
bawah punggung klien
a.
Stik laken digulung ke tengah tempat
tidur sejauh mungkin
b.
Perlak dibersihkan dengan larutan
desinfektan dan keringkan lalu digulung ketengah tempat tidur sejauh mungkin
c.
Laken/sprei besar digulung ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
7.
Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan
dengan lap lembab larutan desinfektan lalu dilap dengan
lap kering
8.
Sprei besar bersih dibentangkan kemudian digulung ½ bagian,
gulungannyadiletakkan di bawah punggung klien, ½ bagian lagi diratakan dan
dipasangkan di bawah kasur
9.
Perlak digulung diratakan
kembali
10. Stik laken bersih dibentangkan di atas perlak, ½ bagian digulung dan
diletakkan di bawah punggung klien, ½ bagian lagi diratakan di atas
perlak, lalu dimasukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak
11. Setelah selesai dan rapi pada satu bagian, klien dimiringkan ke arah
yang berlawanan yang
tadi telah dibersihkan
12. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
13. Stik laken diangkat dan masukkan pada tempat kain kotor
14. Perlak dibersihkan seperti tadi kemudian digulung ke tengah
15. Laken kotor dilepaskan dan masukkan ke tempat kain kotor
16. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan seperti tadi
17. Laken dibuka gulungannya dari bawah punggung klien, tarik dan ratakan
setegangmungkin kemudian masukkan ke bawah kasur
18. Perlak dan sprei dipasang seperti tadi
19. Sarung bantal dan guling yang kotor dilepas dan diratakan isinya
kemudian sarungyang bersih dipasang
20. Bantal disusun, klien dibaringkan kembali dalam sikap yang nyaman
21. Selimut kotor diganti yang bersih
22. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan ke tempatnya
23. Cuci tangan
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
Dari
pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk memberikan penggatian tenun
pada pasien bertujuan untuk memberikan perasaan senang pada
klien, mencegah
terjadinya dekubitus, memelihara kebersihan dan kerapihan serta dalam mengganti tenun tempat tidur
pasien membutuhkan beberapa peralatan dan dilakukan dendan cara yang
benar,sehingga tetep memberikan kenyaman kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Kusyati,Ns.Eni,dkk.2006.Keterampilan dan Prosedur Laboratorium
Keperawatan Dasar.Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar